Cara Membangun Social Media Marketing Funnel – Istilah social media marketing funnel saat ini sedang sangat sering digunakan dalam pengembangan bisnis digital. Social media marketing funnel adalah corong penjualan yang mengubah seseorang yang hanya mengetahui sebuah brand menjadi seseorang yang membeli dan seterusnya.
Tujuan kita adalah mengubah orang asing menjadi teman, teman menjadi pelanggan, pelanggan menjadi tenaga penjualan, begitu kata Seth Godin. Kita sudah memahami bahwa pada satu platform social media terdapat ratusan juta pengguna, tentu saja dari persentase sekian ratus juta pengguna akan menjadi pelanggan kita meski dalam persentase yang kecil jika mereka menemukan kita di Facebook, Instagram, atau membaca ulasannya pada blog.
Akan selalu ada proses menghasilkan konversi melalui social media, bila memiliki saluran yang berorientasi pada penjualan ditempat yang sesuai. Beberapa tips yang perlu dilakukan sebelum menerapkan “Social Media Marketing Funnel” yaitu;
1. Memilih Platform Social Media
Lakukan riset sebelum memilih platform terefektif untuk melakukan pemasaran, kemudian mulailah lalu evaluasi hasilnya setelah beberapa pekan, memilih platform social media berdasarkan area demografis.
2. Membuat Akun Social Media
Sematkan informasi detail took pada social media yang akan digunakan agar mempermudah pelanggan menemukan informasi terkait.
BACA JUGA: 5 Strategi Menumbuhkan Bisnis dengan Digital Marketing
3. Mengembangkan
Kalender Editorial
Kalender
editorial berfungsi memantau dan mengontrol apa yang akan dipublikasikan, dan
menjadi komponen penting untuk mengelola berjalannya seluruh program marketing
yang dilakukan. Pada prinsipnya, kalender editorial menjadi penting dalam
content marketing. Kalender editorial mengatur jadwal publish beragam konten
yang Anda buat. Tools ini biasanya digunakan oleh blogger, penerbit, grup, atau
pengelola bisnis
4. Menanggapi Pelanggan
Social media adalah arus dua arah. Menanggapi komentar dan pertanyaan pelanggan untuk membangun hubungan, buat jadwal rutin apabila dirasa perlu.
5. Melakukan Survei
Mengukur dampak dari segala bentuk usaha membangun
saluran pemasaran adalah bentuk evaluasi yang wajib dilakukan, sederhananya
dapat dilakukan saat obrolan santai berlansung dengan pelanggan.
Misalnya, “apakah makanan ini cocok dilidah untuk dikonsumsi beberapa kali dalam satu minggu ataukah membosankan jika varian rasanya hanya pedas saja? Tentu saja pelanggan akan memberikan komentarnya, bias jadi ia membutuhkan sesuatu yang manis berupa dessert sebagai tambahan menu ataukah tidak merekomendasikan dominan menu pedas karena tidak baik untuk pencernaan? Perumpamaan seperti ini akan ditemui dalam melakukan survei terhadap pelanggan.
Dalam konsep AIDA
(Attention, Interest, Desire, Action), penjabarannya adalah sebagai berikut;
Penerapan konsep AIDA
(Attention, Interest, Desire, Action) dalam saluran pemasaran;
Attention – View = Calon
pelanggan melihat promo/iklan kita
di Google, Social Media, dan platform lainnya.
Interest – Visitor =
Calon Pelanggan tertarik mengunjungi
website, menghubungi kita sebagai penjual.
Desire – Visitor Data/
Follow Up = Calon pelanggan akan bertaya lebih jauh dan memberikan kontak mereka
Action – Buyer/Customer =
membeli dan menjadi pelanggan kita.
Horee…
Dengan diterapkannya konsep tersebut dalam konsep Social Media Marketing Funnel, rutinitas dalam mengevaluasi sangat penting. Beberapa hal penting yang perlu di perhatikan dalam evaluasi;
- Mencatat kasus spesifik dimana social media mempengaruhi penjualan
- Korelasi, membuat perbandingan statistik, misalnya “like” pada Facebook dibandingkan dengan penjualan selama beberapa periode.
- Pengujian multivarian, membandingkan penjualan atau percakpan antara satu kelompok yang terpapar pada social media atau tanpa social media.
- Melacak platform, membaca statistic interaksi pengguna semisal like, tag and share, ataupun klik URL tayang. Guna untuk mengukur dampak sosial
- Terakhir, gunakan social media untuk membalik saluran penjualan, mengubah pelanggan yang sudah ada menjadi “pembela” dan tenaga penjualan kita.
Cara terbaik untuk meningkatkan
proses adalah dengan bereksperimen, mengukur hasil, lalu formulasikan strategi
kita dalam meningkatkan hasil.
Dalam setiap eksperimen gunakan KPI (Key Performance Indicator) sebagai pertimbangan. Maksimalkan dengan analitik untuk mengetahui mana yang benar-benar berfungsi dan tidak. Setelah menganalisi tentu dapat diketahui kiriman mana yang memiliki kinerja terbaik dalam membangun engagement
Strategi pemasaran digital yang direncanakan harus difokuskan pada membantu menangkap perhatian audiens Anda, memicu minat, menumbuhkan hasrat, dan mendorong tindakan positif. Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan strategi baru untuk mengambil pencarian atau pencari untuk proses konversi, model AIDA akan memberikan pendekatan yang teruji secara menyeluruh untuk sukses. Jadi, apakah masih ragu jika social media bisa dikonversi menjadi rupiah? Ayo, mari kita buktikan.
Tunggu apa lagi?
Ayo kembangkan bisnis Anda secara digital sekarang!