Social Media Makassar - Digital Marketing Makassar

Kartini; Mengakhiri Gelap, Menggelar Terang

Dimas Prakoso

Kartini; Mengakhiri Gelap, Menggelar Terang – Kali ini kita akan membahas salah satu perempuan luar biasa yang pernah ada di sepanjang sejarah Indonesia. Kita patut bersyukur sebagai perempuan, dimasa sekarang terang telah bisa ditapaki, mimpi telah berani diwujudkan, perempuan tak lagi di belakang lelaki tapi di samping; saling bergandengan tangan. Semua gagasan mengenai kesetaraan, dan hak-hak perempuan tersebut tak terlepas dari perjuangan Kartini.

Siapa itu Kartini?

Kartini yang memiliki nama panjang Raden Adjeng Kartini ini adalah pahlawan nasional yang lahir 21 April 1899 ini sangat berjasa dalam sejarah bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan. Dalam masa penjajahan Belanda yang sempat menduduki ibu pertiwi, kaum perempuan pribumi dikesampingkan hak-hak dalam mendapatkan fasilitas pendidikan dan mengemukakan pendapat. Inilah yang diperjuangkan Kartini melalui pemikiran-pemikiran dan tulisannya.

Kartini adalah anak perempuan dari seorang patih yang kemudian diangkat menjadi bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Ibu dari Kartini memiliki nama M.A. Ngasirah. Silsilah keluarga Kartini dari ayahnya, bisa dilacak terus hingga Sultan Hamengkubuwono IV, dan garis keturunan Sosroningrat sendiri bisa terus ditelusuri hingga pada masa Kerajaan Majapahit.

Perjuangan Kartini

Berawal dari keresahannya terhadap nasibnya sebagai perempuan yang merasa terbatas terutama dalam bidang pendidikan. Akhirnya RA Kartini menulis surat demi surat kepada para sahabat-sahabatnya yang ada di negeri Belanda dan berkat kegemarannya membaca menghadirkan sebuah titik terang dari masalah diskriminasi yang waktu itu terjadi di Indonesia. Dia berkeinginan dan bertekad untuk memajukan wanita bangsanya, Indonesia. Langkah untuk memajukan itu menurutnya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita-citanya itu, dia mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk anak gadis di daerah kelahirannya, Jepara. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa memungut bayaran alias cuma-cuma.

Apa yang sudah dilakukan RA Kartini sangatlah besar pengaruhnya kepada kebangkitan bangsa ini. Walaupun masa perjuangannya cukup singkat karena beliau meninggal dunia di usia 25 tahun yakni pada tanggal 17 September 1904 saat melahirkan putra pertamanya.

 

Peringatan Hari Kartini

Mengingat besarnya jasa Kartini pada bangsa ini maka atas nama negara, pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Kartini begitu banyak memberikan sumbangsi diusianya yang tidak begitu panjang, dapat kita lihat sekarang ini perempuan yang bekerja di kantor, pendidikan yang dapat diperoleh perempuan sekarang ini sudah tak terbatas bahkan perempuan telah bisa menduduki kursi di pemerintahan.

Maka tidak berlebihan rasanya jika kita mengatakan bahwa membaca dan pendidikan (pengetahuan) merupakan kunci pergerakan perempuan untuk mencapai kesetaraan dengan lelaki, bukan untuk menyaingi tapi bersama-sama membangun manusia tanpa melupakan kodrat sebagai perempuan seperti yang telah ditunjukkan oleh RA. Kartini.

Bagikan:

Tags

Pendidikan

Related Post

Leave a Comment

Butuh bantuan dalam mengembangkan bisnis online Anda? Hubungi kami sekarang!