Lebih Pilih Sahabat atau Pacar?

Lebih Pilih Sahabat atau Pacar? – Mengambil sebuah keputusan atas sebuah pilihan adalah salah satu hal yang tidak bisa kita hindari di dunia. Tentu dunia ini penuh dengan pilihan, dengan siapa, kapan, dan bagaimana cara menjalani hidup adalah tugas kita setiap harinya. Entah tugas ini telah kita dapatkan sejak kapan, yang pasti selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan.

Kumpulan surat cinta

Saya baru ingat kalau ketika masa-masa sekolah dulu pernah diberikan pilihan, dan mungkin pilihan ini pernah kalian dapatkan juga sampai sekarang.

Dimasa sekolah dulu, pasti kita mempunyai sahabat, dan juga mempunyai seorang pacar yang mungkin ada yang terang-terangan menyebutnya pacar, bebebs, kekasih, atau menyamarkannya dengan sebutan lainnya.

Sebelum mempunyai pacar kita tentu lebih sering menghabiskan waktu bersama sahabat. Setelah ada pacar, ternyata waktu kita dengan sahabat jadi sedikit berkurang.

Kita pun berusaha mendekatkan sahabat dan pacar ini. Hingga pada akhirnya kita diberikan pilihan: “kamu lebih pilih sahabat atau pacar?”. Pilihan ini sangat membingungkan. Yah, banyak anak muda yang dimasa-masa sekolahnya akhirnya menjadi galau dengan pertanyaan ini.

Sahabat dan pacar adalah dua pihak yang tentu kita pilih karena faktor kenyamanan. Faktor kenyamanan yang masing-masing dari mereka berikan sangat berbeda.

Kenyamanan yang diberikan oleh sahabat lebih sering dikategorikan sebagai saudara karena sahabat lebih sering sesama jenis (laki-laki dan laki-laki, atau perempuan dan perempuan), meskipun tidak jarang ada juga yang bersahabat dengan yang berlawanan jenis.

Sedangkan kenyamanan yang diberikan oleh pacar agak berbeda. Bagi anak muda, pacar bisa dijadikan faktor pendorong semangat agar bisa terus berkembang. Berbicara tentang pacar, maka kita bicara tentang daya tarik tentang lawan jenis.

Dimasa-masa SMA pertanyaan ini tergolong populer karena dimasa ini kebanyakan remaja mulai merasakan rasa daya tarik kepada lawan jenisnya. Rasa suka kepada teman kelas, kakak kelas ataupun adek kelas menjadi hal yang sangat istimewa bagi kita pada saat itu. Perasaan ingin mengenal lebih dekat menjadi sebuah dorongan yang terkadang tidak tertahankan.

Alasan ingin mengenal lebih dekat juga beragam. Ada yang hanya ingin menjadikannya teman jalan saja, teman chat diwaktu luang, agar tidak dikatakan culun, penyemangat saat di sekolah dan masih banyak alasan lainnya lagi.

Alasan-alasan tadi mungkin hanya mewakili sebagian kecilnya saja, yang pasti alasan tadi selalu mampu membuat seorang cowok mengatakan rasa suka kepada si cewek, dan si cewek menerima ungkapan suka dari si cowok ini.

Merekapun mulai terlihat bersama. Datang ke sekolah bersama, menghabiskan jam istirahat bersama, dan pulang sekolah pun bersama. Bahkan sekolah itu pun seperti hanya milik mereka berdua, dan yang lainnya hanya numpang saja disana.

Terkadang anak muda yang sedang jatuh cinta memang begini, merasa dunia hanya milik mereka berdua. Saya pun dulu pernah merasakannya. Disaat dunia telah menjadi milik mereka berdua, sebelumnya mereka masing-masing mempunyai beberapa sahabat. Sebelum bertemu dengan si pacar, kita lebih sering menghabiskan waktu bersama sahabat.

Semakin sering kita menghabiskan waktu dengan pacar, maka semakin berkurang pula waktu kebersamaan kita dengan sahabat.

Awalnya beberapa cewek yang bersahabat sering menghabiskan waktu mereka dengan jalan-jalan ke mall, belanja, dan nongkrong, namun karena seorang dari beberapa cewek tadi telah memiliki pacar maka sekelompok sahabat yang sering menghabiskan waktu untuk jalan-jalan, belanja, dan nongkrong ini tidak seramai dulu lagi.

Menghabiskan waktu bersama sahabat lebih sering dihabiskan dengan seru-seruan. Kita juga bisa berbagi semua hal-hal yang tidak menyenangkan di sekolah dengan mereka. Mulai dari tentang guru killer yang masuk kelas, sampai tentang kakak kelas yang menjengkelkan. Hal-hal ini tidak akan kita bagikan dengan orang-orang sembarang agar penilaian orang lain tidak berubah kepada kita. Sangat berbeda saat kita dengan pacar. Kita lebih sering berbagi hal-hal yang baik saja. Tidak ada kebiasaan buruk yang ingin ditunjukkan di depan pacar. Alasannya agar sang pacar tidak menilai kita sebagai orang yang memalukan dan akhirnya memilih untuk mengakhiri hubungan.

Banyak yang terjebak dengan hubungan sahabat dan pacaran seperti ini dan akhirnya terbentur dengan pertanyaan “kamu lebih pilih sahabat atau pacar?”

Banyak yang akhirnya lebih memilih sahabat. Alasannya karena dimasa SMA mereka kadang bertemu dengan pacar yang hanya untuk dipamerkan kepada teman-temannya di sekolah, yang lebih ingin memberikan kesan kalau dia ini laku atau ada lawan jenisnya yang suka dengannya juga.

Alasan yang lainnya adalah agar mereka bisa punya teman jalan saja. Gaya berpikir kita semasa SMA memang masih hanya berfikir untuk jangka pendek.

Sedangkan sahabat lebih dalam bentuk hubungan dalam jangka panjang. Persahabatan memang tidak kita rencanakan akan sepanjang apa umurnya, namun persahabatan lebih sering bertahan lama. Perbedaan usia hubungan ini sangat dipengaruhi oleh rasa kenyamanan yang diberikan dari sahabat dan pacar. Alasan lain orang memilih sahabat juga adalah karena menurut mereka pacar dimasa SMA adalah sosok orang yang mash dapat tergantikan keberadaannya, sedangkan sahabat itu tidak.

Tujuan kita berpacaran juga sangat sederhana, hanya karena lebih ingin meningkatkan penilaian level gaul atau populeritas di sekolah dan lingkungan sekitar. Tidak salah juga, saya pun dulu pernah melakukan hal ini. Sedangkan tujuan bersahabat adalah karena adanya kenyamanan. Entahlah, mungkin segala hubungan yang berlandaskan pada rasa nyaman akan bertahan lebih lama umurnya.

Akan berbeda penilaiannya jika kita telah melewati masa-masa SMA. Usia kita semakin bertambah. Cara berpikir kita lebih dewasa. Kita lebih terdorong untuk menjalin hubungan lebih serius dengan lawan jenis. Beberapa dari mereka lebih suka memanggil pasangannya ini bukan dengan sebutan pacar. Mungkin ini bentuk keseriusan hubungan yang ingin dibangun.

Apapun namanya, kita adalah makhluk yang harus terus bersosialisasi dan menjalin hubungan seluas-luasnya dengan manusia lainnya. Akan ada tingkat-tingkat kedekatan pada masing-masing manusia dan tidak bisa terhindarkan. Tugas kita adalah memutuskan pilihan untuk dekat dengan orang yang mana saja. Pilihan akan selalu ada disekitar kita.

Kalau kalian, lebih pilih sahabat atau pacar?

5 thoughts on “Lebih Pilih Sahabat atau Pacar?”

  1. Pertanyaan “pilih sahabat atau pacar?” kemudian hari akan berevolusi menjadi “pilih kerjaan atau keluarga?”
    Bisa jadi kan kita punya sahabat di dunia kerja yang menggantungkan hidupnya pada profesi kita. Sementara itu, orang yang dulu kita pacari kini menjadi bagian dari keluarga kita? Mencari jawabannya menjadi lebih berat karena kita mendapatkan penghasilan dari kerjaan dan keluarga dihidupi dari penghasilan kita. Memilih satu berarti meninggalkan yang lain?

    Reply

Leave a Reply to mawi wijna Cancel reply