Nomer Telepon BPBD Makassar

Nomer Telepon BPBD Makassar

Nomer Telepon BPBD Makassar – Pada bulan Desember hingga beberapa bulan kedepan intensitas hujan di Kota Makassar sedang meningkat, sehingga hal ini menimbulkan rasa khawatir akan musibah banjir menyerang.

Nomer Telepon BPBD Makassar

Banjir pada dasarnya bukan hanya disebabkan oleh tingginya instesitas hujan, namun banjir juga disebabkanoleh kurang baiknya fasilitas saluran air, kurangnya daerah resapan air, dan banyaknya sampah.

Ketiga hal tadi pun merupakan penyebab banjir, tapi kita lebih sering menyalahkan alam ketika banjir mulai datang.

BACA JUGA: Nomer Telepon Home Care di Makassar

Kita mulai harus mewaspadai banjir sekarang. Di Makassar tercatat 500 titik rawan banjir, menurut BPBD Kota Makassar (liputan6.com). Data ini dikeluarkan langsung oleh BPBD dengan melihat tingginya tingkat hujan dan potensi mendapatkan banjir kiriman dari Kabupaten Gowa yang lokasinya lebih tinggi dari pada Kota Makassar.

Apa itu BPBD?

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana.

BACA JUGA: Nomer Telepon Pemadam Kebakaran di Makassar

Jika daerah tempat tinggal kalian atau keluarga kalian yang lain merupakan daerah rawan banjir, maka sebaiknya kalian menyimpan nomer telepon BPBD Kota Makassar agar segera mendapatkan pertolongan saat kena musibah banjir.

BPBD Kota Makassar
Alamat: Jalan Kerung-kerung (Ex THR Makassar) Makassar Sulawesi Selatan
Email: bpbdkotamksr@gmail.com
Telepon: 0411-425711/425713

Kalian juga bisa menghubungi BPBD Kota Makassar saat terkena bencana alam lainnya.

BACA JUGA: Nomer Telepon Polisi di Makassar

Jika daerah sekitar tempat tinggal kalian terkena musibah banjir, maka sebaiknya nggak usah menggunakan telepon genggammu dengan selfie di lokasi banjir, atau sekedar meng-update status minta tolong melalui social media karena itu semua tidak ada manfaatnya.

Manfaatkanlah telepon genggammu dengan segera menghubungi kantor BPBD Kota Makassar diatas.

Sebelum banjir menyerang, sebaiknya kita juga bisa melakukan kegiatan yang ringan untuk mengurangi potensi banjir dengan cara membersihkan saluran air rumah kita sendiri atau membuang sampah pada tempatnya, misalnya.

Semoga kita bisa bersama mengurangi potensi banjir dengan cara kita masing-masing.

Nomer telepon penting di Makassar lainnya bisa kalian lihat DISINI.

Social Media for Social Good 2015

Social media di Makassar

Penggunaan alat digital di Indonesia sedang menjadi tren tersendiri, dimana Indonesia menempati peringkat ketiga dari pengguna Twitter di seluruh dunia dan nomer ke-4 dalam pengguna jejaring sosial Facebook. Tren dalam menggunakan alat ini kebanyakan digunakan oleh kaum pemuda dan tinggal di daerah perkotaan disusul dengan kota-kota pinggiran perkotaan disusul dengan daerah dengan jarak yang cukup luas dari pusat literasi digital.

Read more

Kenalan dengan Eco Bag

Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastikdigunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Sejauh mata memandang pasti ada plastik pokoknya.

Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Dampak yang bisa kita rasakan langsung adalah terjadinya banjir dari hasil sampah plastik ini.

Read more

Hemat dengan Botol Tumbler

Botol tumbler

Hemat dengan Botol Tumbler – Hari ini saya melihat seorang anak pergi sekolah. Hal menarik dari anak ini terletak pada barang bawaannya. Anak ini membawa botol tumbler.

tumbler tumbler 3

 

 

 

 

 

Botol tumbler adalah botol minuman yang bisa kita bawa, gunakan dimana saja dan berkali-kali pemakaian. Siapa yang bilang botol tumbler hanya untuk anak-anak saja?

Sekarang berbagai usia telah tersedia model tumblernya dipasaran. Jadi, tidak hanya anak-anak saja yang bisa membawa tumbler ditasnya.

Manfaat tumbler adalah dapat menghemat pengeluaran kita untuk membeli minuman kemasan saat berada diluar rumah. Bisnis minuman mineral kemasan memang sangat memanjakan kita.

Kita lebih memilih membeli minuman kemasan jika diluar rumah, bukankah itu terlalu boros?

Mari membayangkan jika kita diluar rumah, berapa kali kita membeli minuman kemasan dalam satu hari?

Mungkin, paling banyak konsumsi minuman kemasan kita dalam satu hari adalah 3 botol ukuran sedang. Jika 1 botol minuman kemasan di hargai dengan Rp 3.000, berarti dalam 1 hari kita dapat menghabiskan Rp 9.000 sendiri untuk mengkonsumsi air mineral ini. Jika dalam seminggu, sudah berapakah pengeluaran kita?

Manfaat tumbler yang lain adalah dapat mengurangi jumlah sampah botol plastik. Sudah tidak bisa dipungkiri bahwa kita menjadi produsen sampah plastik selama ini.

Salah satu cara mengurangi sampah plastik untuk jenis botol minuman kemasan adalah dengan menggunakan tumbler. Jika kita menggunakan tumbler, kita dapat mengurangi 3 botol sampah minuman kemasan per orang dalam 1 hari. Jika 1 keluarga menggunakan tumbler dan berhenti membeli minuman kemasan, jumlah sampah plastik yang berkurang juga semakin banyak.

Sebenarnya kita bisa mengurangi sampah minuman kemasan dengan bersama-sama menggunakan tumbler. Silahkan menjadikannya tumbler sebagai gaya hidup anak muda perkotaan yang cinta dengan lingkungan. Menggunakan tumbler membuat uang kita selamat, ditabung dan bisa digunakan kearah yang lebih bermanfaat.

Menggunakan tumbler juga mengurangi sampah minuman mineral dan memperkecil peluang terjadinya banjir. Langkah kecil yang memberikan dampak yang besar ke anak cucu kita.

Jangan Salahkan Hujan jika Banjir

Bulan ini intensitas hujan sedang pada tingkatan yang tinggi di kota saya berada. Seharian bisa kita habiskan dengan di rumah saja karena hujan. Bagi orang yang mempunyai aktifitas tinggi diluar rumah mungkin ini ada hikmahnya, kita menjadi ingat bahwa kita punya rumah. Rumah yang bisa menjadi tempat berlindung yang baik dari cuaca buruk ini.

Sayangnya disini hujan sering menjadi kambing hitam dari terjadinya banjir di perkotaan. Sosial media menjadi salah satu wadah keluhan untuk hal ini, twitter misalnya. Di twitter banyak yang menyalahkan hujan saat terjadinya banjir. Mereka seperti orang yang lupa diri. Hujan merupakan perpanjang tanganan Tuhan. Secara tidak langsung kita menyalahkan Tuhan jika menyalahkan hujan jika terjadi banjir. Sekarang, masih menyalahkan hujan jika banjir?

Read more

Rokok Bukan Hidangan pada Acara

Rokok Bukan Hidangan pada Acara (headers)
Rokok Bukan Hidangan pada Acara – Saya sempat melakukan perjalanan di sebuah  kampung  yang juga masih berada dalam provinsi Sulawesi Selatan. Selama semalam saya singgah dikampung tersebut. Kebetulan pada malam itu dikampung tersebut seorang warganya sedang mengadakan acara nikahan, mereka menyebutnya malam mapacci’. Acara yang dilaksanakan 1 malam sebelum acara resepsi untuk masyarakat setempat.
 
Rokok Bukan Hidangan pada Acara
 
Seusai acara mapacci’ dilanjutkan oleh permainan kartu domino, acara hiburan untuk kaum lelaki tepatnya. Puluhan orang lelaki menempati kursi yang telah disediakan oleh keluarga yang mengadakan acara ini. Tidak lama permainan kartu dimulai hidangan pun dikeluarkan untuk melengkapi acara malam itu.
 
Mulai dari berbagai jenis kue hingga teh menjadi hidangannya, namun tidak lama kemudian masing-masing pemain kartu tersebut diberikan sebungkus rokok dan korek.
 
Ternyata sebungkus rokok dan korek tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah hidangan pula pada acara tersebut. Tidak lama kemudian tenda yang dibawahnya dipenuhi pemain kartu, dipenuhi pula oleh asap rokok yang semakin mengepul.
 
Bisakah saya mengatakan bahwa acara ini adalah acara sakit paru-paru secara berjamaah? Alasan saya mengatakan hal tersebut karena acara ini sedang difasilitasi untuk menuju ke penyakit tersebut. Jumlah yang hadir pada malam itu pun tentunya sangatlah banyak.
 
Tidak hanya lelaki yang hadir pada malam itu, perempuan pun hadir namun disibukkan pada urusan hidangan makanan dan minuman. Dari sini pun sudah sangat terlihat pembagian perokok aktif dan perokok pasifnya, perokok aktif adalah kelompok lelakinya dan perokok pasifnya adalah yang perempuan.
 
Sempat saya bertanya dengan kepala desa setempat tentang dihidangkannya rokok pada acara seperti ini, namun ternyata tidak setiap acara rokok dihidangkan, semua tergantung pemilik hajatan tersebut.
 
Dihidangkannya rokok disana mungkin untuk memperlihatkan status ekonomi bagi keluarga tersebut kepada masyarakat atau untuk menjadi daya tarik tentang acara tersebut. Sengaja saya tidak memasukkan gambar seorang perokok disana agar tidak menginspirasi masyarakat yang untuk merokok.
 
Pada Paginya saya sempat menyinggahi puskesmas Kecamatan setempat. Disana saya menemukan sebuah poster bertuliskan “Jangan ki’ sajikan rokok diacara ta’, Daeng”. Arti tulisan tersebut “jangan sajikan rokok diacara anda, pak”. Penyajian rokok pada acara dikampung-kampung seperti tersebut tentunya akan melahirkan kebudayaan nantinya. Sebuah kebiasaan yang terbawa terus menerus.
 
Ketakutan saya melihat acara tersebut, anak-anak yang melihat bapak-bapaknya merokok pada malam itu akan mengikuti jejak bapaknya karna beranggapan bahwa itu benar. Semoga hanya sekedar ketakutan saya saja.

Cantik itu …..

cantik itu

Kemarin disela-sela waktu menunggu kelas dimulai saya duduk membelakangi sekelompok perempuan yang sedang sibuk membaca sebuah majalah kecantikan. Kelas terasa begitu sepi karena sebenarnya masih 30 menit lagi kelas dimulai. Tak ada suara di kelas sejak saya datang dan duduk di kelas ini, namun beberapa menit kemudian terjadi percakapan.

Cantik adalah

Perempuan tomboy: wah..pakai krim yang mana supaya kulit saya terlihat lebih putih?

Perempuan pemilik majalah: pakai krim ini saja *menunjuk gambar krim di majalah*..

Perempuan tomboy: wah.. Rp 159.000 untuk sebotol kecil krim pemutih?

Perempuan pemilik majalah: kalo krim yang itu untuk pemakaian 1 bulan, ada juga yang 2 minggu sudah putih kulitnya tapi harganya 2x lipat..

Perempuan yang mengaku cantik: wahh.. kalau mau cantik memang butuh modal besar..

Perempuan pemilik majalah: betul!! kalau mau cantik memang butuh produk-produk berkualitas..

Perempuan tomboy: *cemberut*

Nah, sambil mendengarkan percakapan mereka, saya tersenyum. Berikut kesimpulan yang dapat saya ambil dari percakapan tersebut.

Cantik itu mahal, sudah jelas terlihat tujuan penawaran perempuan pemilik majalah tersebut adalah menawarkan produk-produk kecantikan yang harganya relatif tidak murah.

Harga sebuah krim pemutih dengan kualitas 4 minggu saja bisa mencapai Rp.159.000, bayangkan jika dalam waktu 4 minggu krim tersebut tidak menghasilkan apa-apa atau tidak memutihkan, mungkin si konsumen akan berpikir “proses pemutihan kulitnya sudah mulai berjalan seminggu kedepan pasti sudah mulai putih kulit ini” yang otomatis akan membeli sebotol krim lagi untuk memutihkan kulitnya.

Kemarin disela-sela waktu menunggu kelas dimulai saya duduk membelakangi sekelompok perempuan yang sedang sibuk membaca sebuah majalah kecantikan. Kelas terasa begitu sepi karena sebenarnya masih 30 menit lagi kelas dimulai. Tak ada suara di kelas sejak saya datang dan duduk di kelas ini, namun beberapa menit kemudian terjadi percakapan.

Hitung-hitungnya belum sampai disitu. percakapan tadi hanya sekitaran krim pemutih, bagaimana jika perempuan tomboy tersebut sudah cantik? otomatis dia akan merasa ada kekurangan lagi untuk dirinya, misalnya penghalus kulit, bedak, parfum dan lain-lain yang budgetnya juga tidak kecil atau mahal. Pola konsumtif seperti inilah yang akan tumbuh di diri perempuan-perempuan tersebut untuk menutupi kekurangan yang masih ada pada dirinya. Manusia memang tidak pernah bersyukur.

Perempuan adalah mangsa empuk kapitalis, lihat saja iklan-iklan di majalah, televisi dan internet yang mengatakan bahwa “kulit putih itu cantik” dan alhasil teman saya pun menjadi korbannya (perempuan tomboy). Tidak pernah saya melihat iklan kecantikan itu adalah perempuan yang berasal dari kulit yang (maap) hitam. Begitu hebatnya membentuk mindset tentang kecantikan dengan menggunakan iklan yang berulang-ulang agar produknya laku dipasaran dan seperti itulah kapitalis pemangsa perempuan beraksi.

Sekali lagi televisi menjadi media prantara dari kapitalis kecantikan bermain. Televisi telah mencuci pemikiran kita dan telah membuat kita bermimpi, ingin seperti artis yang mengiklani produk tersebut. Ingatlah, standar kecantikan kalian sedang dibentuk oleh majalah dan televisi.

Dasar permainan para kapitalis kosmetik adalah perempuan selalu berpikir ingin cantik, lebih dan lebih, dan itulah yang dimanfaatkan. Saat ini kita masih berbicara dikisaran kosmetik dan belum pada tataran style berbusana yang masuk dalam target kapitalis.

Berbeda dengan kaum lelaki yang menurut saya lebih terkesan cuek. Perempuan lebih mengedepankan tampilannya didepan umum. Saya sebenarnya agak sedikit tidak percaya bahwa kecantikan adalah hal yang utama dimata perempuan. Mungkin lingkunganlah yang membentuk mereka seperti itu.

Bisa kita lihat misalnya pada saat ingin melamar pekerjaan, point “penampilan menarik” tak pernah hilang dari syarat melamar pekerjaan, sekali lagi kecantikan dan ketampanan yang diperhatikan. Point “penampilan menarik” selalu menempati posisi teratas disetiap syarat pelamaran pekerjaan dan akan membuat sebagian perempuan untuk melakukan sentuhan-sentuhan kecantikan agar dapat bekerja ditempat yang dia inginkan mengesampingkan kemampuan dibidangnya tersebut.

Mungkin bagi teman-teman itu adalah hal yang biasa, namun jika kalian telah berkeluarga nanti didalam keuangan keluarga bakalan ada anggaran untuk pemeliharaan kecantikan istri kita dan itu wajib dengan nominal yang besar pula. Secara tidak langsung bisa saya katakan bahwa anggaran pemeliharaan kecantikan bagi perempuan sama saja seperti anggaran pembelian rokok bagi laki-laki dan itu terkesan menghambur-hamburkan uang saja.

Sama seperti judul note teman saya bahwa “Cantik Bukan Kosmetik” yang berarti perempuan cantik itu bukan diciptakan dari kosmetik yang dia gunakan. Menurut saya cantik tercipta dari proses tingkah laku kita sehari-hari.

perempuan-cantik

Banyak perempuan yang menghabiskan uangnya untuk membeli kosmetik tidak untuk membeli buku untuk sekedar menambah pengatahuannya. Itulah akhirnya kebanyakan perempuan sama seperti yang dikatakan oleh tokoh Cina di film Cin(T)A, “Kecantikan berbanding terbalik dengan kepintaran”. Menurut saya perempuan pintar lebih dicari oleh kaum lelaki dibandingkan perempuan cantik. Yah, itu menurut saya.

Banyak pula perempuan yang mengaku cantik namun mengidentikkan bahwa dia adalah perempuan. Menurut saya perempuan itu adalah yang menutupi setiap senti auratnya, jika auratnya telah tertutup sudah pasti dia cantik. Banyak perempuan yang menggunakan pakaian yang terbuka agar dimendapatkan predikat cantik.

Rasa bersyukurlah yang seharusnya ditingkatkan, bukan jenis kosmetiknya yang digunakan. Perempuan itu akan lebih terlihat tak ada kekurangannya jika dia sendiri tidak meresahkan kekurangan yang ada pada dirinya itu. Sebenarnya rajinlah beribadah, air wudhu membuat wajahmu tampak bercahaya.