Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan direct massage ditwitter dari seorang junior di kampus. Dia menanyakan tentang “kapan lagi Kelas Inspirasi akan diadakan di Sulawesi Selatan?”, dan jawaban saya “Kelas Inspirasi (Insya Allah) akan diadakan lagi tahun depan karena kita tidak ingin mengganggu kurikulum pendidikan formal”. Pertanyaan dari junior saya ini dapat diartikan bahwa telah menyebarnya virus positif Kelas Inspirasi. Dia mulai mempertanyakan kehadiran Kelas Inspirasi dan ingin bergabung bersama orang-orang yang berada dibalik layar Kelas Inspirasi.
Kelas Inspirasi tentu telah menjadi magnet tersendiri untuk orang-orang yang peduli akan pendidikan, khususnya bagi mereka yang telah bekerja. Bagi mereka ini adalah wahana untuk melampiaskan naluri mendidik kepada anak-anak SD. Saya masih percaya kalau semua orang pernah bercita-cita untuk menjadi guru, termasuk orang-orang yang sekarang telah memiliki profesi meskipun bukan berprofesi guru. Teman mahasiswa yang bergabung di Kelas Inspirasi Sulawesi Selatan ikut terkena daya tarik dari magnet Kelas Inspirasi. Jumlah mereka yang bergabung juga tidak kalah banyaknya dari relawan pengajar Kelas Inspirasi. Semua menular begitu cepat jika telah melihat dan mengenal Kelas Inspirasi, dan semua itu berawal dari adanya rasa ingin tahu dan ingin mengenal. Jika tak ada keinginan tentu semua akan terasa sulit.
Menumbuhkan keinginan orang-orang untuk bergabung di Kelas Inspirasi itu susah-susah gampang. Beberapa kali saya bergabung di street campaign Kelas Inspirasi Sulawesi Selatan – Kelas Inspirasi Makassar. Di street campaign Kelas Inspirasi kami menggunakan human banner dan baju profesi untuk menarik perhatian para pengguna jalan. Kami juga menyebarkan brosur yang berisi informasi singkat tentang Kelas Inspirasi, dan dari ini saya menemukan banyak karakter orang. Ada yang memberikan semangat dan mendukung kegiatan street campaign Kelas Inspirasi. Mereka yang mendukung akhirnya mendaftar dan menjadi relawan. Ada juga yang ketika diberikan brosur malah menolak. Cara menolaknya juga bervariasi, ada yang tidak ingin membuka pintu kaca mobilnya, dan ada yang diam saja ketika ditawarkan. Sempat berfikir kalau orang-orang yang menolak selembar kertas ini sangatlah sombong, tapi akhirnya saya tersadar kalau saya masih bisa memberikan info ini ke puluhan pengendara yang lain. Masih banyak orang yang bisa saya tumbuhkan keinginannya untuk bergabung di Kelas Inspirasi. Satu orang yang menolak untuk mendapatkan info Kelas Inspirasi itu tidak ada artinya lagi. Bergabung di Kelas Inspirasi adalah sebuah kehormatan. Ini semua tentang sebuah proses mewakili profesi kalian dari ribuan orang yang berprofesi sama dihadapan anak-anak SD.
Tahun ini kita berhasil melaksanakannya di 9 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Selanjutnya mungkin akan lebih luas lagi. Akan lebih banyak lagi daerah, sekolah dan anak-anak yang mendapatkan inspirasi. Orang-orang yang mewakili profesinya selama sehari nanti juga semakin banyak sehingga pilihan profesi yang hadir lebih bervariasi. Lebih banyak pula teman-teman mahasiswa yang siap menyisihkan waktunya dan bersibuk-sibuk untuk menyelenggarakan Kelas Inspirasi. Membangun sebuah jembatan mimpi baru untuk para relawan pengajar dan anak-anak SD. Tahun ini teman-teman kita yang belum sempat bergabung dan bertanya tentang “kapan diadakan Kelas Inspirasi lagi?” wajib kita panggil untuk tahun depan. Mereka adalah nafas baru dari Kelas Inspirasi Sulawesi Selatan selanjutnya. Sampai bertemu lagi tahun depan.
Dapatkan info seputar Makassar lainnya langsung di akun LINE kalian. Klik gambar dibawah ini
Leave a Comment