Social Media Makassar - Digital Marketing Makassar

Dimas Prakoso

Surat Inspirasi dari Sulawesi

Kepada adik-adikku di Kabupaten Tulang Bawang Barat Salam kenal, nama kakak Dimas. Kakak tinggal Pulau Sulawesi. Lebih tepatnya di Kota Makassar. Kalau adik-adik melihat peta, lihatlah salah satu pulau besar yang tepat berada di sebelah kanan pulau Kalimantan. Pulau Sulawesi itu pulau yang bentuknya seperti huruf “K”, tapi pulaunya memiliki jambul. Nah, di ujung bawah sebelah kiri pulau Sulawesi, disana lah letak Kota Makassar. Tempat tinggal kakak dan Penyala Makassar yang lainnya.

Delapan Surat Istimewa

Hari ulang tahunku sudah lewat. Lebih tepatnya empat hari yang lalu. Ada yang berbeda pagi ini. Saya merasa seperti empat hari yang lalu. Ucapan ulang tahun kembali hadir. Kali ini sebuah kertas menjadi medianya. Tulisan tangan anak-anak SD mengisi kekosongan kertas itu. Sekitar delapan lembar total ucapan yang ditulis oleh delapan orang anak SD, yang telah memenuhi amplop berwarna putih.

Dimas Prakoso

Desa Awo; Menceritakan Sejarah

Sepulang dari Dusun Tatibajo kami berencana untuk pindah ke Dusun selanjutnya untuk menginap. Tidak lupa kami menyiapkan segala bawaan; baju, perlengkapan mandi, charger handphone dan lain-lain. Tidak lupa juga kami menyinggahi sebuah rumah yang akan di jadikan perpustakaan Desa. Rumah sederhana yang juga masih berlapiskan batubata yang di semen seadanya. Tapi, ini akan menjadi dunia karena buku-buku donasi dari Penyala Makassar, semoga.

Dimas Prakoso

Dusun Tatibajo; Anak yang Pemalu

Seusai shalat Jumat, kami bersiap melakukan perjalanan kembali. Masih dengan kendaraan yang berbody luar biasa, Hardtop. Kali ini kami akan melalui jalanan yang masih sama, bukan jalanan aspal dan datar. Kami akan melalui jalanan yang sedikit menanjak dan berlandaskan pada tanah saja.

Dimas Prakoso

SDN 22 Inp Rura

Pagi pertama kami telah menyapa. Kembali menyapa pula cangkir-cangkir teh yang berbaris di atas karpet. Kami melantai di depan televisi, sedang menanti giliran untuk mandi. Berita pagi menjadi salah satu sarapan kami. Mulai berita tentang Eyang Subur sampai berita tentang Korupsi Impor Daging Sapi.

Dimas Prakoso

80 KM dari Majene

Kondisi malam ini sedikit gelap. Jalanan hanya diterangi oleh cahaya dari lampu mobil kami. Sesekali kendaraan lain membantu menerangi dari arah belakang dan depan mobil ini. Rumah penduduk dapat diketahui dari cahaya putih yang tergantung di depan rumahnya. Jaraknya seperti menggunakan spasi 2.0 dalam sebuah penulisan, mereka sedikit berjauhan.

Dimas Prakoso

300 KM dari Makassar

Waktu telah menunjukkan jam 8 malam. Kami bertujuh sudah sampai di Ibukota Kabupaten Majene. Lebih dari 300 KM dari kota Makassar yang kami tempuh hari ini selama 10 jam. Bukan waktu yang normal untuk perjalanan Makassar-Majene sebenarnya. Dijalan kami sempat melakukan banyak singgah, ke rumah salah satu teman Penyala Makassar dan kerumah Ibadah (mesjid) untuk melaksanakan kewajiban. Persinggahan ini lah yang membuat saya tidak mengucapkan kata “terlambat” dalam perjalanan. Kami tidak mengucapkan kata “terlambat” juga karena kami menikmati perjalanan.

Dimas Prakoso

Bertemu

Malam ini saya dan beberapa teman membuat rencana baru. Nama rencana itu adalah “bertemu”. Rencana ini bukan tergolong kencan. Unsur rencana ini bukanlah 2 manusia yang sedang jatuh hati dan berlawanan jenis. Rencana ini lebih banyak melibatkan orang-orang yang berada di dua daerah berbeda, Majene dan Makassar. Kabupaten Majene menjadi tujuan pertemuan yang pertama antara Penyala Makassar dan anak-anak SD di Kecamatan Sendana.

Dimas Prakoso

Butuh bantuan dalam mengembangkan bisnis online Anda? Hubungi kami sekarang!