Social Media Makassar - Digital Marketing Makassar

Dibalik Layar Kelas Inspirasi Sulawesi Selatan

Kelas Inspirasi Sulawesi Selatan telah selesai. Kelas Inspirasi Sulawesi Selatan diadakan serentak di 9 Kabupaten/Kota pada tanggal 5 Maret 2013. Kami (relawan panitia) telah berhasil menjadi jembatan. Sebuah media penghubung antara relawan pengajar dan calon masa depan (anak-anak SD).  Sekitar 551 orang relawan telah meliburkan dirinya dari segala tugas-tugas kantor selama sehari untuk kembali ke sekolah.

Dimas Prakoso

Lomba 17-an Pertama

Hari ini adalah hari sabtu, 17 Agustus 2013. Hari dimana semua rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan negaranya dari penjajah. Hari yang merekam kejadian sejarah saat Soekarno membacakan proklamasi pertama kali. Tapi, saat ini saya tidak ingin membahas sejarah Negara kita ini. Saya lebih tertarik tentang kejadian pagi tadi di sebuah kegiatan sosial dari komunitas anak Lemina.

Dimas Prakoso

Surat Inspirasi dari Sulawesi

Kepada adik-adikku di Kabupaten Tulang Bawang Barat Salam kenal, nama kakak Dimas. Kakak tinggal Pulau Sulawesi. Lebih tepatnya di Kota Makassar. Kalau adik-adik melihat peta, lihatlah salah satu pulau besar yang tepat berada di sebelah kanan pulau Kalimantan. Pulau Sulawesi itu pulau yang bentuknya seperti huruf “K”, tapi pulaunya memiliki jambul. Nah, di ujung bawah sebelah kiri pulau Sulawesi, disana lah letak Kota Makassar. Tempat tinggal kakak dan Penyala Makassar yang lainnya.

Dimas Prakoso

Delapan Surat Istimewa

Hari ulang tahunku sudah lewat. Lebih tepatnya empat hari yang lalu. Ada yang berbeda pagi ini. Saya merasa seperti empat hari yang lalu. Ucapan ulang tahun kembali hadir. Kali ini sebuah kertas menjadi medianya. Tulisan tangan anak-anak SD mengisi kekosongan kertas itu. Sekitar delapan lembar total ucapan yang ditulis oleh delapan orang anak SD, yang telah memenuhi amplop berwarna putih.

Dimas Prakoso

Desa Awo; Menceritakan Sejarah

Sepulang dari Dusun Tatibajo kami berencana untuk pindah ke Dusun selanjutnya untuk menginap. Tidak lupa kami menyiapkan segala bawaan; baju, perlengkapan mandi, charger handphone dan lain-lain. Tidak lupa juga kami menyinggahi sebuah rumah yang akan di jadikan perpustakaan Desa. Rumah sederhana yang juga masih berlapiskan batubata yang di semen seadanya. Tapi, ini akan menjadi dunia karena buku-buku donasi dari Penyala Makassar, semoga.

Dimas Prakoso

Dusun Tatibajo; Anak yang Pemalu

Seusai shalat Jumat, kami bersiap melakukan perjalanan kembali. Masih dengan kendaraan yang berbody luar biasa, Hardtop. Kali ini kami akan melalui jalanan yang masih sama, bukan jalanan aspal dan datar. Kami akan melalui jalanan yang sedikit menanjak dan berlandaskan pada tanah saja.

Dimas Prakoso

SDN 22 Inp Rura

Pagi pertama kami telah menyapa. Kembali menyapa pula cangkir-cangkir teh yang berbaris di atas karpet. Kami melantai di depan televisi, sedang menanti giliran untuk mandi. Berita pagi menjadi salah satu sarapan kami. Mulai berita tentang Eyang Subur sampai berita tentang Korupsi Impor Daging Sapi.

Dimas Prakoso

80 KM dari Majene

Kondisi malam ini sedikit gelap. Jalanan hanya diterangi oleh cahaya dari lampu mobil kami. Sesekali kendaraan lain membantu menerangi dari arah belakang dan depan mobil ini. Rumah penduduk dapat diketahui dari cahaya putih yang tergantung di depan rumahnya. Jaraknya seperti menggunakan spasi 2.0 dalam sebuah penulisan, mereka sedikit berjauhan.

Dimas Prakoso

Butuh bantuan dalam mengembangkan bisnis online Anda? Hubungi kami sekarang!